#under_header{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Benvenuto

Selamat datang bagi yang nyasar, tersesat, atau memang sengaja masuk ke Ruang Vita. Ruang ini memang berantakan, gelap, dan tidak mempesona, tapi semoga berkenan menyusurinya....

Jumat, 24 Juli 2009

Satu Putaran Cukup Buat SBY Lanjutkan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Pilpres 2009 cukup digelar dalam satu putaran. Pernyataan itu keluar setelah rekapitulasi penghitungan suara selesai dilakukan pada Kamis 23 Juli 2009.

Hasil rekapitulasi nasional menunjukkan pasangan SBY-Boediono memperoleh suara 60,8 persen atau 73.874.562. Urutan berikutnya diduduki pasangan dengan Megawati-Prabowo dengan jumlah suara 32.548.105 atau 26,79 persen. Sedangkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto meraup 12,41 persen atau 15.081.814 suara. Perolehan suara itu berasal dari 127.983.655 suara dengan suara sah 121.504.481.

SBY-Boediono memperoleh kemenangan di 28 provinsi. Sedangkan Mega-Prabowo berjaya di Provisi. 4 Provisi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku Utara memberikan kemenangan untuk pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.

Pada Sabtu 25 Juli 2009, KPU akan mengumumkan hasil pilpres secara resmi. Sejak proses rekapitulasi, Kantor KPU yang terletak di Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, mendapat penjagaan yang ketat. Gulungan kawat berduri dipasang mengelilingi bagian depan Kantor KPU hingga ke seberang jalan. Bahkan para pengunjung yang datang ke Kantor KPU harus diperiksa barang bawaannya hingga tiga kali. Sedangkan di depan Kantor KPU disiagakan mobil water canon dan mobil milik Tim Gegana Polri.

Penjagaan ketat ini merupakan bentuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi beberapa waktu yang lalu, Presiden SBY mengatakan, ada keinginan pihak-pihak tertentu untuk menggagalkan pilpres yang antara lain dilakukan dengan menduduki KPU.

Meskipun tingkat partisipasi masyarakat dalam pilpres kali ini sedikit lebih tinggi daripada pileg, yakni 72 persen berbanding 70 persen, namun bukan berarti poses ini tanpa masalah. Pihak Mega-Prabowo menilai KPU tidak tegas dalam mengatasi masalah DPT. Dari kubu JK-Wiranto disampaikan pula adanya indikasi pelanggaran dalam pilpres. Terkait temuan-temuan pelanggaran di lapangan, pihak Megawati-Prabowo akan menindaklanjuti dengan langkah hukum.

Hasil rekapitulasi KPU ini senada dengan quick count yang digelar beberapa lembaga survei beberapa saat setelah pilpres digelar. Dalam beberapa polling sebelum pilpres, SBY-Boediono juga mendapat angka-angka tertinggi dibanding pasangan lainnya. Dengan hasil rekapitulasi ini, SBY pun siap untuk lanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar