#under_header{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Benvenuto

Selamat datang bagi yang nyasar, tersesat, atau memang sengaja masuk ke Ruang Vita. Ruang ini memang berantakan, gelap, dan tidak mempesona, tapi semoga berkenan menyusurinya....

Minggu, 26 Juli 2009

Eks Kanibal Mencari Cinta

Bukan daging manusia yang kini dia cari, tapi cinta. Sumanto, pria asal Jawa Tengah yang pernah dicap sebagai kanibal ini, memang ingin merasakan bagaimana mencintai sekaligus dicintai.

Sumanto pernah dipenjara lantaran menggali kuburan perempuan tua dan lantas memakan dagingnya. Menurut dia, daging manusia itu murah dan enak. “Enak. Saya suka daging, semua daging yang dimasak. Tapi sekarang saya tidak makan orang lagi,” kata Sumanto kepada AFP pada Juli 2009 ini kepada AFP di kamarnya yang menjadi bagian dari pusat rehabilitasi mental Muslim di Jawa Tengah.

Setelah sekian lama meringkuk di balik jeruji besi, pria yang pernah berprofesi sebagai petani itu ingin merasakan cinta. “Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menggambarkannya kalau saya tidak pernah mengalaminya, tidak pernah merasakannya?”

Sumanto mengatakan, hari-harinya sebagai kanibal telah berakhir. Sebagai gantinya kini dia banyak makan bayam. Dia berharap nantinya masyarakat akan menerima dia saat kembali ke kehidupan normalnya di desa seperti dulu.

“Saya sedih. Orang-orang banyak mengatakan hal yang buruk tentang saya. Saya akan berjuang agar orang-orang di desa saya mau membuka hati dan mau menerima saya kembali,” ujar Sumanto.

Namun harapan akan mendapatkan cinta sepertinya tidak bisa berjalan mulus. Dia ditolak oleh orang-orang di desanya begitu bebas dari penjara. Bahkan tetangga sebelah rumah Sumanto takut dirinya akan menjadi santapan Sumanto berikutnya.

“Sumanto? Pemakan mayat itu? Dia itu laki-laki yang temperamen dan sering mencuri beras dan ayam kami,” ujar tetangganya.

Menurut tetangga Sumanto itu, dia masih belum bisa melupakan bau busuk daging yang diambil dari mayat, juga saat dia melihat mangkuk berisi daging manusia berwarna kuning keputih-putihan yang dilumuri kecap. “Akan ada keributan kalau dia kembali. Saya tidak mau dia membunuh saya untuk makan malamnya,” lanjut si tetangga.

Kini selain makan bayam, Sumanto mengatakan, dirinya akan bertahan hidup dengan air, vitamin, dan mineral. “Daging tentu saja lebih enak daripada sayuran. Tapi kalau tidak ada daging saya bisa makan tumbuhan. Tumbuhan itu sehat dan saya bisa memasak atau menggorengnya biar rasanya enak,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar