#under_header{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Benvenuto

Selamat datang bagi yang nyasar, tersesat, atau memang sengaja masuk ke Ruang Vita. Ruang ini memang berantakan, gelap, dan tidak mempesona, tapi semoga berkenan menyusurinya....

Jumat, 24 Juli 2009

Puppy Love

Ngomong soal cinta memang nggak ada habisnya. Cinta pun menjadi salah satu topik yang paling seringdiperbincangkan manusia.

Puppy love atau yang di Indonesia dikenal sebagai cinta monyet (padahal puppy itu kan anak anjing ya..) adalah salah satu kisah cinta yang tidak terlupakan bagi sebagian orang. Mengapa demikian? Sebab ada yang beranggapan bahwa cinta monyet adalah juga cinta pertama. Meski ada juga yang membuat pembedaan makna kedua istilah itu.

Kalangan yang membuat pembedaan makna berargumen, cinta monyet adalah perasaan tertarik kepada lawan jenis yang dimiliki anak-anak kecil yang tidak mengerti arti cinta. Sedangkan cinta pertama maknanya lebih dalam lantaran tak hanya melibatkan perasaan tertarik tetapi juga …

Tapi buatku cinta monyet sama saja seperti cinta pertama. Aku mengalaminya waktu masih kecil mungil imut. Cowok yang aku sukai adalah teman sekelasku. Tapi cinta pertama ini nggak berakhir bahagia karena hubungan kami tidak pernah lebih dari pertemanan.

Sikapku dulu mungkin membuat dia bingung. Tampak sombong, angkuh, dan tidak peduli. Tapi sebenarnya aku selalu tahu di mana bayangannya. Aku hanya terlalu malu mengakui perasaanku.

Ketika si cinta pertama mendeklarasikan hubungannya dengan orang lain, ada yang sakit, terluka, dan perih. Tapi tetap saja mata ini tak mampu lepas dari sosoknya.

Kemudian berbagai kisah datang dan pergi. Tapi si cinta pertama masih memiliki tahta tak tergantikan. Meski musim berganti, waktu berlalu, era berubah, tapi cinta pertama tak pernah lekang.

Pada akhirnya bukan cinta pertama yang menjadi pelabuhan terakhir. Mengizinkan sebentuk cinta lain mengisi ruang yang lebih besar bukanlah karena cinta pertama tak lagi berarti. Tapi karena hidup harus terus berjalan.

Aku tahu di mana kamu berada. Aku tahu kamu pun memiliki seseorang di sampingmu. Aku masih menyimpan janjimu. Aku masih menyimpan lembaran kenangan dengan mu. Tapi cukup begitu. Aku yakin tidak akan ada yang akan berubah meski suatu saat kita bertemu. Kamu hanya bagian masa lalu yang cukup untuk dikenang, bukan untuk digali, dimunculkan lagi dan diperjuangkan. Bagiku, cinta sejati tidak selalu harus muncul dari cinta pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar